Select Page

Teh merupakan salah satu minuman yang banyak digemari oleh semua orang di semua kalangan umur. Karena alasan itulah banyak produsen teh yang akhirnya membuat inovasi baru dengan menghadirkan teh kemasan yang praktis. Namun dibalik rasanya yang enak, masih banyak yang tidak menyadari adanya kandungan zat aditif pada minuman tersebut.

Bagi Anda penikmat teh, tentu sudah tau seluk beluk dan sejarah teh di Indonesia, bukan? Banyaknya orang yang mengkonsumsi teh setiap hari membuka peluang bisnis untuk menciptakan teh dalam kemasan teh kotak, teh botol, dan lain-lain. Namun yang perlu diperhatikan adalah komposisi zat aditif yang terdapat pada minuman teh kemasan tersebut.

Secara umum, zat aditif merupakan suatu zat yang ditambahkan pada makanan atau minuman dengan tujuan untuk meningkatkan tampilan, meningkatkan kualitas rasa agar mirip dengan aslinya, hingga memperpanjang umur penyimpanan produk. Jenis teh kemasan yang sangat populer adalah teh dengan kemasan kotak, tapi tahukah Anda apa saja zat aditif pada teh kotak?

Zat aditif pada minuman, Sumber: nycfoodpolicy.org
Zat aditif pada minuman, Sumber: nycfoodpolicy.org

Zat aditif pada teh kotak yang biasa kita ditemui di komposisinya adalah pemanis buatan yang digunakan. Meskipun pada teh kemasan terdapat label rendah gula atau less sugar, namun sebagai penggantinya biasanya produk tersebut menggunakan natrium dalam takaran yang lebih tinggi.

Apabila zat tersebut dikonsumsi secara terus menerus dapat mengakibatkan gangguan ginjal dan darah tinggi. Tidak hanya zat aditif berupa pemanis buatan saja berbahaya bagi tubuh, namun jenis zat aditif lainnya juga memiliki dampak pada kesehatan tubuh apabila dikonsumsi secara terus-menerus dan berlebihan.

Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman

Meskipun ada beberapa zat aditif yang bermanfaat untuk meningkatkan gizi, namun sebagian zat aditif tersebut berbahaya jika dikonsumsi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Dibawah ini adalah beberapa zat aditif pada makanan dan minuman yang sering ditemui pada komposisi pembuatannya, yakni sebagai berikut:

1. Bahan Pengawet

Zat aditif atau zat kimia yang sering ditambahkan pada minuman dan makanan adalah bahan pengawet. Bahan pengawet ini biasanya ditambahkan agar produk yang dijual bertahan lama dan tidak mudah basi. Hal ini karena bahan makanan dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang dapat membuat busuk, sehingga dapat memperpanjang daya simpan.

Dikutip dari alodokter.com, mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman yang ditambahkan dengan bahan pengawet seperti benzoat, nitrat, dan sulfit dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti reaksi alergi, peningkatan bahaya oksidasi, hingga risiko kanker apabila dikonsumsi secara terus-menerus dan berlebihan.

2. Pemanis Buatan

Minuman manis merupakan salah satu minuman yang diminati banyak orang. Biasanya seseorang akan menambahkan gula untuk menciptakan rasa manis pada minuman tersebut. Namun berbeda dengan minuman-minuman manis kemasan yang sering kita beli.

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa minuman kemasan yang sering kita konsumsi sehari-hari sebenarnya dibuat dengan tambahan zat aditif berupa pemanis buatan. Padahal pemanis buatan yang terdapat pada minuman memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada gula asli.

Pemanis buatan pada makanan dan minuman memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan dengan gula. Aspartame dan sakarin merupakan jenis pemanis buatan yang kerap ditemukan pada minuman soda, jus kemasan, dan minuman kemasan lainnya.

Mengkonsumsi minuman dengan tambahan pemanis buatan secara terus-menerus dan berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes, darah tinggi, dan juga obesitas.

Penggunaan zat aditif pada minuman, Sumber: thatsugarmovement.com
Penggunaan zat aditif pada minuman, Sumber: thatsugarmovement.com

3. Pewarna Buatan

Zat aditif yang terdapat dalam minuman selanjutnya adalah pewarna buatan. Pewarna buatan sendiri merupakan pewarna yang dihasilkan dari proses sintesis melalui rekayasa kimiawi. Zat aditif berupa pewarna buatan biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan pada makanan maupun minuman agar dapat menarik pelanggan untuk membelinya.

Padahal jika mengkonsumsi minuman dan makanan yang menggunakan pewarna buatan dari zat kimia dalam jangka waktu yang lama, pewarna buatan tersebut akan menumpuk dalam tubuh yang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Sebut saja seperti gangguan pada saraf, hati, ginjal, bahkan bisa menjadi pemicu penyakit kanker.

4. Perasa Buatan

Beberapa minuman kemasan dengan embel-embel “rasa asli” terkadang mendapatkan rasanya dengan bantuan perasa buatan. Benzophenone, ethyl acrylate, eugenyl methyl ether, myrcene, pulegone dan pyridine merupakan zat aditif perasa buatan yang sering kita temui pada komposisi minuman bersoda hingga es krim.

Secara umum zat aditif satu ini akan menghasilkan rasa yang hampir sama dengan rasa aslinya, misalnya rasa jeruk, coklat, strawberry, dan rasa lainnya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan perasa buatan memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan. Sebut saja seperti dapat menghambat pembelahan sel hingga memicu risiko penyakit kanker.

Zat aditif yang perlu dihindari, Sumber: pikiran-rakyat.com
Zat aditif yang perlu dihindari, Sumber: pikiran-rakyat.com

Nah, itulah beberapa zat aditif yang sering dijumpai pada komposisi minuman kemasan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, apabila kita mengkonsumsi minuman yang mengandung zat aditif secara terus menerus maka dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang tentunya berbahaya.

Zat aditif ini tentunya harus dihindari oleh produsen teh agar teh yang diproduksi memberikan manfaat tanpa efek samping untuk para konsumen. Anda bisa menciptakan inovasi baru dengan memproduksi minuman kemasan dari bahan alami seperti teh sereh, teh daun sukun, teh jahe, hingga teh telang yang bebas dari zat aditif.

Untuk mendapatkan rasa manis, bisa menambahkan gula atau madu dengan takaran yang tidak berlebihan. Dengan begitu, konsumen Anda akan mendapatkan manfaat dari mengkonsumsi teh kemasan yang Anda produksi secara alami. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda untuk terus memberikan produk yang berkualitas dan ekonomis.